Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat
klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara.
Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi
dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim
dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A,
B, C, D, dan E.
1. Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai
berikut:
• suhu rata-rata bulanan
tidak kurang dari 18°C,
• suhu rata-rata tahunan
20°C-25°C,
• curah hujan rata-rata
lebih dari 70 cm/tahun, dan
• tumbuhan yang tumbuh
beraneka ragam.
Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim,
yaitu sebagai berikut:
(1)
Af = Iklim panas hujan tropis. Terdapat di daerah
Indonesia bagian barat,
tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi Utara.
(2) As = Iklim
savana dengan musim panas kering.
(3) Aw = Iklim
savana dengan musim dingin kering. Terdapat di Indonesia yang letaknya
dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara,
Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.
(4) Am = Iklim
antaranya, musim kering hanya sebentar. Terdapat di daerah Indonesia bagian
barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi Utara.
2. Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering,
dengan ciri sebagai berikut:
• Terdapat di daerah gurun
dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah
kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;
(1)
Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim,
yaitu:
Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan iklim
lembab dari iklim A, C, dan D.
(2) BW = Iklim
gurun.
3. Iklim C atau iklim sedang.
Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18° sampai -3°C.
Terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim,
yaitu:
(1)
Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang
kering atau iklim lembab agak panas kering.
(2) Cw = Iklim
sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim lembab dan sejuk.
(3) Cf = Iklim
sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.
4. Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut: Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan
suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari – 3°C. Terdapat di pegunungan
salju Irian Jaya.
Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:
(1)
Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang
kering.
(2) Df = Iklim
sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
5. Iklim E atau iklim kutub. Cirinya
yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak pernah lebih dari
10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari – 3°C.
Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim,
yaitu:
(1)
ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas
antara 0( sampai 10(C.
(2) Ef = Iklim
salju , iklim dimana terdapat es abadi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar